A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dan lain sebagainya. Pesan yang disampaikan dapat dikemas secara verbal dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata.
B. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.[
1. Fungsi Komunikasi Non verbal
1) Melengkapi Informasi
Kebanyakan informasi atau isi sebuah pesan disampaikan secara non verbal. Isyarat-isyarat non verbal kita dapat mengulang, mensubsitusi, menguatkan atau mempertentangkan pesan verbal kita. Kita dapat menggunakan isyarat-isyarat non verbal untuk mengulangi apa yang telah kita katakan secara verbal.
2) Mengatur Interaksi
Kita mengelolah sebuah interaksi melalui cara-cara yang tidak kentara dan kadang-kadang melalui isyarat non verbal yang jelas. Kita gunakan perubahan atau pergeseran dalam kontak mata, gerakan kepala yang perlahan, bergeser dalam sikap badan, mengangkat alis, menganggukkan kepala memberitahukan pihak lain kapan boleh melanjutkan, mengulang, menguraikan, bergegas, atau berhenti.
3) Mengekspresikan atau menyembunyikan emosi dan perasaan
Kita telah menjelaskan bahwa kebanyakan dari aspek-aspek emosional dari komunikasi disampaikan melalui cara-cara non verbal. Camkan bagaimana anda menunjukkan secara non verbal kepada pihak lain bahwa anda peduli kepadanya. Anda bisa tersenyum, merangkul, mencium, duduk berdekatan, menatap kepadanya, menyediakan lebih banyak waktu dengan siapa anda amat peduli.
4) Menyajikan sebuah citra
Manusia mencoba menciptakan kesan mengenai dirinya melalui cara-cara dia tampil dan bertindak. Kebanyakan pengelolaan kesan terjadi melalui saluran non verbal. Manusia dapat secara hati-hati mengembangkan citra melalui pakaian, merawat diri, perhiasan, dan mlk pribadi lainnya.
5) Memperhatikan Kekuasaan dan Kendali
Banyak perilaku non verbal merupakan isyarat dari kekuasaan, terlepas dari apakah mereka bermaksud menunjukkan kekuasaan dan kendali. Coba bayangkan bagaimana manajer tingkat tinggi memperlihatkan status dan bagaimana karyawan bawahan mengakui status itu melalui perilaku non verbal. Manajer mengenakan baju gaya eksekutif, perabotan kantor seperti meja kursi yang besar dan mahal, berjalan dan berbicara penuh wibawa. Bawahan menunjukkan rasa hormat dengan menatap dan mendengarkan dengan penuh perhatian apabila manajer berbicara, tidak menginterupsi, memohon izin atau minta waktu untuk memasuki ruang kerja manajer
.
2. Fungsi Dan Manfaat Pesan Komunikasi Nonverbal.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan komunikasi nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
a. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
b. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
c. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
d. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
e. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:
a. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.
b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung. Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat).
0 komentar:
Posting Komentar